Siapa
sih yang tidak mau disebut sebagai penulis? Barangkali pertanyaan
tersebut menggelayuti anda yang selama ini sedang menggeluti dunia tulis
menulis. Profesi yang tidak memerlukan sertifikasi ini bisa disandang
siapa saja yang sudah pernah menulis. Lain dengan profesi lain, misalkan
advokat atau akuntan, biarpun kita sudah lama berkecimpung dalam dunia
advokasi ataupun finance, akan tetapi kalau kita belum memiliki
sertifikat profesi advokat dan akuntan, kita tidak akan diakui sebagai
seorang advokat atau akuntan.
Maka bersemangatlah untuk menulis, karena profesi penulis yang bisa anda
sandang itu tidak memerlukan sertifikasi, yang tentunya memerlukan
modal yang sangat besar. Tapi, tunggu dulu, penulis jangan asal nulis.
Tulislah apa yang bermanfaat bagi orang lain atau setidaknya menghibur
orang lain.
Tidak sedikit dari kita yang, karena ingin jadi penulis, menulis dengan selera sendiri lalu diterbitkan sendiri, daripada dikirimkan ke penerbit belum tentu diterima. Tidak peduli apakah buku yang kita terbitkan itu sudah memenuhi unsur-unsur estetika atau kesusasteraan apa belum, yang penting kita sudah membuktikan bahwa kita sudah bisa menerbitkan buku hasil jerih payah sendiri. Langkah demikian tidak sepenuhnya salah, tapi juga, bagi saya, terlalu berlebihan. Iya gak sih? Tulisan yang belum "matang" itu harus kita poles dan bumbui dengan kemasan buku yang menarik. Ibarata makanan? Hmmm rasanya gak karuan.
Tidak sedikit dari kita yang, karena ingin jadi penulis, menulis dengan selera sendiri lalu diterbitkan sendiri, daripada dikirimkan ke penerbit belum tentu diterima. Tidak peduli apakah buku yang kita terbitkan itu sudah memenuhi unsur-unsur estetika atau kesusasteraan apa belum, yang penting kita sudah membuktikan bahwa kita sudah bisa menerbitkan buku hasil jerih payah sendiri. Langkah demikian tidak sepenuhnya salah, tapi juga, bagi saya, terlalu berlebihan. Iya gak sih? Tulisan yang belum "matang" itu harus kita poles dan bumbui dengan kemasan buku yang menarik. Ibarata makanan? Hmmm rasanya gak karuan.
Menulis
memang gampang-gampang susah. Saya sendiri, sangking tidak bisanya
menulis, belum bisa menerbitkan buku sendiri. Gak Pede, itu barangkali
kata yang tepat untuk mewakilinya. Mungkin kalau tulisan saya sudah
banyak dimuat di media massa dan nama saya sudah dikenal, baru saya
nerbitin buku sendiri. Daripada menjual buah yang belum matang tapi gak
laku.
Di
internet sangat menjamur forum-forum penulis, mulai dari forum penulis
kecil-kecilan hingga yang gedean. Yang saya maksud forum penulis
kecil-kecilan adalah forum-forum kepenulisan yang "didirikan" oleh
penulis yang belum dikenal. Adapun forum penulis gedean adalah forum
kepenulisan yang didirikan oleh penulis-penulis yang sudah dikenal.
Masing-masing forum kepenulisan ini biasanya menyuguhkan diskusi tentang
kepenulisan disertai lomba-lomba menulis yang kemudian diterbitkan
menjadi buku. Akan tetapi, sayangnya tidak semua buku yang diterbitkan
oleh forum-forum kepenulisan itu berbobot. Artinya, karya-karya yang
dimuat masih jauh dari harapan. Hal ini barangkali karena jurinya adalah
mereka-mereka juga, bukan orang-orang yang berkompeten dalam dunia
kepenulisan.
Saran
saya, jangan patah semangat untuk jadi penulis. Karena akan menjadi
suatu kebahagiaan tersendiri yang tiada ternilai ketika karya-karya kita
dibaca orang lain, apalagi kalau para pembacanya terinspirai dengan
tulisan-tulisan kita. Tidak ada salahnya anda bergabung dengan
forum-forum kepenulisan atau ikutan lomba-lomba yang mereka buat, karena
hal itu untuk mengasah kemampuan menulis kita, serta, yang lebih
penting adalah menjaga ritme semangat menulis pada diri kita.
No comments :
Post a Comment