>> Konsep Drama Serial Anak
IDE CERITA :
Gimana jadinya kalo ternyata almarhum Benyamin S.
mewariskan jiwa kekonyolan dan “kenakalan”nya kepada seorang anak? Pastilah
anak tersebut adalah anak yang lucu, konyol, kocak, nakal (nakal seperti
kebiasaan anak-anak kecil), dan suka banyol. Itulah yang terjadi pada bocah
bernama Beny dan Amin. Dua anak kembar dari pasangan Saodah dan Jaly ini
bukanlah keturunan atau titisan darah almarhum Benyamin S. tetapi ia mewarisi
semua hal unik dari almarhum Benyamin S. hingga keduanya dijuluki sebagai The New Biangkerok.
SINOPSIS GLOBAL :
Saodah (50 tahun) atau lebih dikenal dengan sebutan Mpok
Odah tiba-tiba hamil. Perempuan yang sudah mulai memasuki masa uzur itu tidak
seperti perempuan pada umumnya yang diusia ke 50 tahun biasanya sudah tidak
bisa hamil lagi alias sudah menopause. Suaminya, Kong Jaly (55 tahun) juga
heran. “Manjur bener ye gue punye senjate...” selorohnya karena memang tidak menyangka
bakalan “menghamili” istrinya di usia senjanya. Kong Jaly orangnya humoris dan
suka ngebanyol. Biarpun sudah tua, tapi banyolannya enggak kalah sama anak-anak
muda.
Kong Jaly dan Mpok Odah sudah menikah lebih dar dua puluh
lima tahun yang lalu dan belum juga dikaruniai anak. Akan tetapi Tuhan ternyata
punya rencana, keduanya dikaruniai anak di usia senjanya.
Dari hari ke hari usia kandungan Mpok Odah semakin
bertambah, perutnya pun kian membuncit. Dan pada saat usia kandungannya
menginjak delapan bulan ia merasakan mulas yang begitu hebat. Malam itu hujan
turus sangat deras disertai angin kencang dan petir yang menggelegar. Kong Jaly
panik bukan main sampe-sampe ia mengatakan : “Ini ape maunye jabang bayi sih,
ujan-ujan mau keluar aje.” Kong Jaly pun kemudian mondar mandir cari bantuan,
tapi tidak ada satu pun tetangga yang bisa menolong, mereka hanya berdatangan
memenuhi rumah Kong Jaly. Hingga akhirnya Mpok Odah pun melahirkan dengan
bantuan para tetangganya. Pada saat bayi sudah mau dikeluarkan tiba-tiba petir
menggelegar. Duerrr!!! Mpok Odah sangat kaget hingga membuat bayinya langsung
keluar dengan sendirinya. Para tetangga yang ada di rumah Kong Jaly serentak
beristighfar dan panik sebentar tapi kemudian mereka bersatu padu menolong
kelahiran si jabang bayi yang ternyata ada dua alias terlahir kembar. Keduanya kemudian
diberi nama oleh kong Jaly sebagai Beny dan Amin. Namun nahasnya, jiwa Mpok
Odah tidak tertolong (Note : melahirkan di usia 50 tahun keatas memang rentan
dan membahayakan jiwa ibunya, apalagi melahirkan anak kembar).
Kong Jaly sangat sedih dengan meninggalnya istri
tercinta, tapi di sisi lain ia sangat bangga dengan kehadiran si jabang bayi dua
sekaligus yang menurutnya akan menjadi anak-anak hebat, dan salah satunya akan
menjadi penerus istana kepresidenan alias bakalan jadi presiden kelak. “Ente
besok kudu jadi presiden biar bisa tidur di istana. Dan ente atunya harus jadi
ketua DPR biar bisa ngelindungi sodara ente dari impeachment” Demikian kata
Kong Jaly kepada bayi yang baru lahir itu. Maklum Kong Jaly dulunya orang
parte, parte kelir.
7 tahun kemudian...
Beny dan Amin kini sudah tumbuh besar menjadi anak-anak
yang lucu dan nakal (suka usil). Keduanya mempunyai sifat-sifat yang berbeda
satu sama lain. Kalo si Beny doyan makan, si Amin malah jarang makan. Si Beny
tidak suka mandi, si Amin selalu menjaga kebersihan dan kesehatan badannya.
Perbedaan lainnya adalah, Beny tidak terlalu pandai dan cenderung ceroboh,
sedangkan Amin anaknya cerdas, santai dan penuh perhitungan sebelum bertindak.
Tapi keduanya punya sifat yang sama, yaitu suka ngejahilin dan usil sama orang
lain.
Beny dan Amin sama-sama punya keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Beny bisa berbuat apa saja hanya dengan meletakkan
jari telunjuknya ke lidah dan kemudian menggerak-gerakkan jari telunjuknya itu.
Sementara Amin bisa berbuat apa saja dengan pikirannya. Amin juga bisa membaca
pikiran orang lain. Kalo sedang beraksi, Amin selalu memegangi kedua keningnya
dan berkonsentrasi penuh, karena ia menggerakkan dengan otak. Semacam telepati.
Belum genap berusia sepuluh tahun, Kong Jaly meninggal
dunia. Beny kemudian diasuh pamannya, Kong Jaja (50 tahun). Meski bukan anak
kandungnya, tapi Kong Jaja sangat sayang dan perhatian sama Beny Amin, demikian
pula dengan istrinya, Mpok Mimi (45 tahun).
Awalnya Beny dan Amin sangat sedih ditinggal bapaknya.
Namun lama kelamaan mereka sudah bisa melupakannya. Setelah ditinggal bapaknya,
Beny dan Amin masih juga nakal dan suka usil. Sangking usilnya, Beny dan Amin
dujuluki warga sekampung dengan sebutan The
New Biangkerok.
Sinetron Beny Amin
The New Biangkerok ini tidak saja mengisahkan perjalanan hidup Beny dan Amin, dua
bocah pewaris sang legenda Betawi, Benyamin S. Tapi juga menceritakan realita
kehidupan masyarakat di sebuah kampung Betawi, konflik antara Beny dan Amin
dengan beberapa teman sebayanya, konflik antartetangga, dan juga kisah-kisah
romantisme perebutan Sulis oleh Aziz dan Kandar disajikan untuk memberikan
suasana romantis ala anak-anak.
Suka dan duka tokoh Beny dan Amin akan mewarnai jalannya
cerita ini dari awal hingga akhir. Kelucuan-kelucuan dan kenakalan Beny dan Amin
akan menjadi gimmick sinetron ini.
KONSEP
Judul:
Beny Amin The New Biangkerok
Format Acara:
Sinetron seri
Genre:
Drama Komedi (bisa dibuat drama Sitkom)
Perkiraan Artis
Pendukung:
Tercantum dalam karakteristik Tokoh
Setting :
Rumah Betawi
Kontrakan
Jalan atau Gang
Sekolah
No comments :
Post a Comment