Apr 16, 2013

FANY SUPER CHEF

>> Konsep Drama Seri Remaja

Sinopsis Global
Fany, seorang mahasiswi yang tomboy, centil, suka usil, dan kelakuannya tengil banget, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya, Naya dan Salsa, dua-duanya duduk di bangku SMP. Fany tidak pernah peduli sama kondisi ekonomi keluarganya. Ia maunya tau kalo pas perlu uang buat urusan kuliah, orang tuanya bisa nyediain. Sementara orang tuanya yang hanya mengandalkan ekonomi keluarganya dari warung makan di pinggir jalan, harus kerja keras banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah anak-anaknya.

Kebiasaan Fany yang super cuek dengan kondisi orang tuanya berbalik 360 derajat ketika melihat bapaknya sakit-sakitan dan warung makan emaknya semakin hari kian berkurang pendapatannya semenjak Mpok Odah tetangganya merubah usahanya dari yang tadinya jualan gado-gado menjadi warung makan. Fany secara tiba-tiba mau membantu emaknya jualan di warung makan. Hal itu membuat emaknya heran sekaligus senang banget.

Pada suatu kesempatan Fany berujar kepada emaknya kalo ia mau belajar masak pada juru masak handal (super chef) agar dagangan emaknya bisa mengalahkan warung makan Mpok Odah. Emaknya menganggap Fany hanya mengigau. Fany pun kemudian pamitan kepada kedua orang tua dan adik-adiknya untuk pergi berguru masak pada koki-koki yang sudah tersohor.

Fany lalu pergi ke koki-koki profesional di hotel-hotel untuk minta diajarin resep masak yang enak, akan tetapi semuanya menolak dengan alasan sibuk dan tidak punya waktu. Fany tidak putus asa, ia terus pergi kesana kemari untuk mencari guru koki yang hebat. Hingga akhirnya Fany pun menemukan seseorang yang berbaik hati mau mengajarinya resep-resep masakan nusantara dan manca negara yang enak, namanya Pak Sandi. Sialnya, Pak Sandi itu ternyata adalah orang stress yang kadang bener kadang kambuh. Fanny jadi merasa tertipu dengan Pak Sandi dan segera pergi meninggalkannya, Fany pun bermaksud mencari guru masak lainnya.

Dalam perjalanan pulangnya, Fany menemukan sebuah buku Resep Wasiat masakan kelas dunia yang secara tidak sengaja terjatuh dari tas seorang pengendara motor. Akibatnya, Fany jadi “buronan” dan selalu jadi incaran orang-orang jahat yang hendak merebut kembali buku Resep Wasiat yang diambil Fany di jalanan itu. Untungnya teman-teman main Fany di kampung, yaitu Andre dan Thomas, selalu membantunya melawan orang-orang jahat tersebut.

Suatu ketika Fany baru tahu kalo buku Resep Wasiat itu adalah milik guru masaknya yang orang setress, Pak Sandi. Fany pun bermaksud mencari keberadaan Pak Sandi tapi tidak pernah bisa menemukannya, yang ada malah ia selalu berhadapan sama orang-orang jahat yang hendak merebut buku Resep Wasiat tersebut.

Setelah konflik dengan orang-orang jahat tertangani, Fany kemudian pada suatu hari melihat iklan di sebuah televisi tentang audisi koki hebat. Fany pun kemudian pergi mendaftar audisi dan ternyata lolos seleksi. Secara mengejutkan Fany masuk sampai final di ajang pencarian koki hebat itu dan membuat namanya jadi tenar. Padahal resep-resep yang ia pakai adalah resep bikinan orang stress, yaitu Pak Sandi.

Selepas dari ikutan ajang pencarian koki hebat, Fany banyak mendapat job bekerja di restoran-restoran ternama. Akan tetapi ia menolak semuanya dan memutuskan untuk membantu warung emaknya. Maka jadilah warung makan emak Fany selalu ramai diserbu orang-orang dan pelanggannya pun banyak. Sementara Mpok Odah dan suaminya jadi keder dan sirik sama Fany.

Di sinilah awal mula masaalah baru bagi Fany dan keluarganya dimulai. Mpok Odah dan suaminya lalu bikin guna-guna agar orang tidak mau lagi mendatangi warung emaknya Fany, namun tidak berhasil. Mpok Odah dan suaminya lalu meminta kepada pemilik tanah tempat dimana warung emaknya Fani berdiri, untuk membongkar bangunan tidak permanen warung emaknya Fany. Fany dan orang tuanya jadi kelimpungan karena tidak ada lagi tempat jualan mereka. Setelah itu, tetangga Fani yang meminjamkan uang kepada orang tua Fani meminta dengan paksa agar uangnya segera dikembalikan, kalau tidak, mereka akan dipenjarakan. Maka orang tua Fani terpaksa menjual semua yang dimilikinya, temasuk peralatan warungnya demi melunasi hutang-hutangnya.

Penderitaan orang tua Fani bertambah lagi setelah pemilik kontrakan meminta orang tua Fani membayar tunggakan uang sewa kontrakan selama enam bulan. Fani dan keluarganya lalu diusir pemilik kontrakan karena tidak bisa membayar tunggakan sewa kontrakan. Fani dan keluarganya kemudian hidup di jalanan seperti gembel. Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kolong jembatan adalah tempat berteduhnya satu-satunya.

Nasib baik menghampiri Fani setelah Aji, teman kuliahnya yang naksir berat padanya dan selalu dicuekin Fany, mau membantunya. Aji lalu mendirikan rumah papan di tanah bekas tempat emaknya Fani jualan nasi dulu karena tanah itu sekarang sudah dibeli ayah Aji. Fani dan keluarganya lalu mendirikan warung makan lagi dengan dibantu Aji. Mpok Odah dan suaminya jadi merasa kebakaran jenggot lagi melihat warung emak Fani berdiri dan ramai lagi.

Fany berujar sama Mpok Odah agar tidak lagi bermusuhan, dan bersainglah dengan sehat. Tapi Mpok Odah tidak mau tahu. Ia berusaha dengan berbagai cara, termasuk menyewa preman-preman kampung untuk memalak warung makan emaknya Fani. Akan tetapi para preman kampung itu kemudian berbalik memalak Mpok Odah karena mereka dibayar lebih besar dari Mpok Odah oleh Aji. Warung Mpok Odah pun lama kelamaan sepi dan tidak ada pembelinya, sedangkan warung emak Fani ramai terus dan bahkan jadi bisnis franchise dan punya cabang dimana-mana.

Pada akhirnya, Fany dan Aji jadian dan mereka bertunangan serta bersama-sama mengelola bisnis franchise bernama “Warung Makan Mak Fani”. *The End.

No comments :